Alhamdulillah hari ini kita telah menerima secara simbolis bantuan sumbangan warga Kota Padang untuk Palestina sebesar Rp 100 juta. Bantuan ini akan dipergunakan untuk kebutuhan operasional mobil ambulans yang juga hasil bantuan warga Padang sebelumnya untuk Palestina," ujar Zeng. Assalamualaikum wr. wb. Pak Ustadz yth, Dapatkah bantuan kemanusiaan untuk Palestina digolongkan sebagai zakat?. Trimakasih. Wassalam, syamsul Wa’alaikumussalam Wr Wb Derita Palestina Derita Seluruh Kaum Muslimin Allah swt telah memuliakan dan mengangkat Al Quds melalui peristiwa isra Rasulullah saw dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha yang kemudian diabadikan didalam suatu surat yang dinamakan Surat Al Isra. سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَى بِعَبْدِهِ لَيْلاً مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آيَاتِنَا إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ البَصِيرُ Artinya “Maha suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda kebesaran kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha mendengar lagi Maha mengetahui.” QS. Al Israa 1 Hal lain juga adalah bahwa Masjidil Aqsha merupakan kiblat pertama kaum muslimin dan salah satu dari tiga tempat suci kaum muslimin yang disunnahkan untuk diziarahi, sebagaimana sabda Rasulullah saw,”Tidaklah dianjurkan untuk melakukan suatu perjalanan kecuali kepada tiga masjid Masjidku ini, Masjidil Haram dan Masjidil Aqsha.” HR. Bukhori, Ahmad Ditambah lagi sejak zaman Umar bin Khottob, Al Quds terus berada dibawah kekhilafahan Islam hingga masa kekhilafahan Turki Utsmani meskipun sempat terjadi penyerangan oleh orang-orang Salib pada tahun 1096 – 1291 M. Upaya orang-orang Eropa dan Yahudi untuk merampas bumi suci kaum muslimin ini terus menerus dilakukan sejak zaman Napoleon Bonaparte 1798 M, Young, Moys Montefiori 1855 M, Hertzel 1898 M hingga terjadinya Dekalarasi Balfour 1918 M yang memberikan meneguhkan orang-orang Yahudi untuk mendirikan negara bagi mereka di Palestina. Dan pada tahun tahun terakhir ini, dunia dipertontonkan dengan tindakan brutal mereka dengan membunuhi para penduduk Gaza, hingga ribuan korban meninggal dan terluka dengan peralatan medis yang serba seadanya. Derita dan kesedihan mereka adalah derita dan kesedihan seluruh kaum muslimin dunia karena mereka bukanlah diikat oleh ikatan etnis, suku bangsa, nasab ataupun ikatan emosional lainnya, akan tetapi mereka semua diikat oleh aqidah islam. إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ Aetinya “Orang-orang beriman itu Sesungguhnya bersaudara.” QS. Al Hujurat 10 Juga hadits yang diriwayatkan dari an Nu’man bin Basyar yang berkata,”Telah bersabda Rasulullah saw,’Engkau melihat orang-orang beriman dalam saling mengasihi, saling mencintai dan saling menyayangi diantara mereka seperti satu tubuh. Apabila ada salah satu anggota tubuhnya yang mengeluh kesakitan maka hal itu akan dirasakan oleh seluruh tubuh itu dengan tidak bisa tidur dan demam.” HR. Bukhori Tidak ada kata lain bagi kaum muslimin dunia kecuali memberikan bantuan kepada saudara-saudara mereka di Palestina sebagai perwujudan Ukhuwah Imaniyah. Kewajiban jihad pada saat-saat seperti ini bukan hanya menjadi kewajiban ain bagi penduduk Palestina umumnya dan Gaza khususnya namun juga menjadi kewajiban kifayah kaum muslimin dunia. Hukum Mengirimkan Zakat buat Mujahidin Palestina Diantara bantuan yang bisa dilakukan oleh kaum muslimin yang berada di luar bumi Palestina adalah melalui jihad harta, baik melalui pengiriman infak, sedekah maupun zakat. DR Husein As Sahatah, ustadz Universitas Al Azhar serta Dewan Pakar Ekonomi Islam, menyebutkan bahwa penduduk Gaza adalah yang paling utama untuk mendapatkan zakat berdasarkan timbangan fiqih maupun prinsip-prinsip fiqih zakat harta, dikarenakan kondisi mereka adalah 1. Orang-orang yang berhak menerima zakat dari kalangan fakir dan miskin. Mereka adalah orang-orang fakir yang sesungguhnya dan sebenarnya. Mereka hidup tanpa memiliki kemampuan bahkan sebagian mereka hidup dibawah kecukupan. Seorang fakir yang hidup di suatu negeri arab yang saling bertetangga berbeda dengan seorang yang fakir di Gaza. 2. Orang-orang yang berhak menerima zakat dari kalangan orang yang berhutang. Mereka adalah orang-orang yang diberatkan dengan beban-beban hidup sehingga terhimpit oleh banyaknya utang. Berbagai musibah dari kebencian musuhnya Zionis datang setiap saat, baik dengan meruntuhkan rumah-rumah, kemah-kemah atau gubuk-gubuk mereka, merampas ladang-ladang mereka, memenjarakan keluarga mereka, dan membuat yatim anak-anak mereka. Maka adakah yang membantu? 3. Mereka adalah orang-orang yang berhak menerima zakat dari kalangan “budak-budak” yang harus dibebaskan; maksudnya adalah dalam keadaan jihad, yang dikarenakan peperangan ini maka penduduk Palestina umumnya dan Gaza khususnya berada dalam kerangkeng penjajah Zionis. Mereka semua membutuhkan orang yang bisa membebaskan dari permasalahan dan memerdekannya, untuk itu mereka adalah orang yang harus mendapatkan zakat dan sedekah. 4. Orang-orang yang berhak mendapatkan zakat dari kalangan Ibnu Sabil. Sesungguhnya penduduk Palestina telah diusir dari rumah-rumah mereka serta sebagian mereka hidup didalam kemah-kemah jauh dari kecukupan untuk memenuhi kebutuhan pokoknya, berupa makan, minum, pakaian, tempat tinggal, pengobatan, pendidikan hingga ibadah haji. Untuk itu mereka adalah orang yang harus mendapatkan zakat dan sedekah. 5. Orang-orang yang berhak mendapatkan zakat dari kalangan Fii Sabilillah. Mereka adalah mujahidin dan orang-orang yang senantiasa bersiap siaga dalam peperangan di bumi islam yang berkah itu. Mereka adalah para mujahidin yang akan membebaskan Masjidil Aqsha. Mereka adalah mujahidin yang akan mempertahankan izzah kemuliaan kaum muslimin. Mereka juga adalah mujahidin yang akan menghidupkan kewajiban jihad. Untuk itu mereka adalah orang yang harus mendapatkan zakat dan sedekah. Telah sekian banyak fatwa yang berasal dari Lembaga Fiqih Islam Internasional, dari setiap ulama, fuqoha umat yang membolehkan pemindahan zakat dan sedekah kepada rakyat Palestina umumnya dan penduduk Gaza khususnya dikarena mereka semua adalah orang-orang yang lebih utama untuk mendapatkan zakat. Untuk itu wajib bagi setiap pemerintahan di negeri-negeri Arab dan Islam untuk mempermudah hal ini, dan inilah selemah-lemah iman. Ringkasnya Wajib bagi kaum muslimin untuk membantu saudara-saudara kita, para mujahidin di Gaza dengan zakat, sedekah, sembelihan, nazar dan yang sejenisnya. Sesungguhnya para fuqoha umat islam ini telah sependapat terhadap wajibnya mengirimkan zakat dan sedekah kepada mereka dikarenakan mereka semua adalah orang-orang yang paling utama untuk menerima zakat dan diperbolehkan untuk memindahkan zakat kepada mereka. al Jihad wa ath Tadhiyah Ma’a Syu’abi Filistin Faridhotun Syar’iyah Wallahu A’lam -Ustadz Sigit Pranowo,Lc-
Jakarta IDN Times - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi DKI Jakarta menyerahkan bantuan dana sebesar Rp50 juta untuk membantu Palestina pada Senin (24/5/2021). Bantuan yang berhasil dikumpulkan selama sepekan itu disalurkan melalui Aksi Cepat Tanggap (ACT).
Assalamu’alaykum warahmatullah wabarakatuh Ustadz, bagaimana caranya kita bisa membantu perjuangan saudara-saudara kita di palestina dan tepat sasaran? Pernah ana dengar bahwa bantuan yang dikirimkan dari dunia luar ke Palestina ditahan oleh pasukan zionis di perbatasan, jadi seolah-olah bantuan yang begitu besarnya tidak sampai ke sasaran. Dan kalaupun bisa masuk, dikelola oleh orang-orang pemerintah yang notabene pendukung penjajah israel. Mohon saran dari Ustadz. Wassalamu’alaykum warahmatullah wabarakatuh Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh, Menurut para tamu kita yang berasal dari Palestina, memang sulit sekali bantuan bisa masuk ke dalam Palestina dari luar. Lewat bank boleh dibilang mustahil, apalagi lewat Bandara. Sehinggaseakan saudara kita yang berada di Palestina sedang dipenjara di dalam negeri mereka sendiri. Tidak bisa keluar dan tidak bisa masuk. Maka satu-satunya cara memang dengan jalan penyelundupan’. Entah bagaimana caranya, yang jelas lewat jalur tidak resmi. Tentu rekan-rekan kita bangsa Palestina sudah memikirkan teknisnya. Sehingga kita barangkali tidak perlu jauh-jauh datang ke sana untuk menyerahkan bantuan. Sebab ternyata para aktifis dakwah dari Palestina telah tersebar ke seantero jagad. Mereka sudah bekerja secara profesional dan maju. Mereka punya jaringan, pers, kontak-kontak person bahkan situs dan televisi. Sehingga semua itu akan membantu tersebarnya informasi tentang Palestina dan sekaligus bisa menjadi sarana untuk menyampaikan bantuan. Tinggal yang perlu diperhatikan adalah bagaimana kita bisa memastikan orang-orang atau institusi yang kita serahkan amanah bantuan itu memang bisa masuk dan menyerahkan bantuan. Di Indonesia, kalau kita mau menyerahkan bantuan berupa dana, tidak terlalu masalah. Karena di negeri kita cukup banyak yayasan atau lembaga kemanusiaan yang berafiliasi kepada rakyat Palestina. Boleh dibilang hampir semua lembaga bantuan keIslaman ikut bergabung untuk mengumpulkan bantuan. Ambil contoh Komite Nasional untuk Rakyat Palestina KNRP yang beranggotakan beberapa lembaga kemanusiaan seperti PKPU, BAZNAS, BSMI, RZI, DSUQ, FOZ, KISPA, COMES, YDSF, DPU-DT dan Portal Infaq. Instituiini pernah mengumpulkan dana dari masyarakat Indonesia untuk disampaikan kepada pengungsi di Libanon dan Palestina. Jumlah total sumbangan yang dihimpun sebesar Rp 5 miliar lebih. baca Rel Maka jangan ragu-ragu untuk bersedekah dan menginfakkan dana di jalan Allah. Semoga amal ini bisa menjadi abadi dan dicatat sebagai pemberat timbangan amal kita di akhirat kelak. Amien… Wassalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh, Ahmad Sarwat, Lc
Disisi lain, bantuan untuk obat-obatan, kursi roda dan santunan pasien langsung disalurkan kepada korban agresi Israel di RS As-Shifa Gaza, Selasa (18/5). Djazuli menyebut, pada pemberian bantuan tahap pertama, BSMI menyerahkan 2.500 dolar AS atau Rp 35,9 juta untuk pengadaan obat-obatan dan kursi roda bagi korban agresi Israel. DIASUH OLEH DR ONI SAHRONI, Anggota Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia Assalamu'alaikum wr wb. Saya sempat mendengar, membantu saudara-saudara kita yang tertindas seperti di Palestina itu bukan prioritas karena kondisi masyarakat di Indonesia itu lebih membutuhkan. Mohon pandangan Ustaz. Rahmat - Banjarmasin Wa'alaikumsalam wr. wb. Jawaban atas pertanyaan tersebut akan dijelaskan berikut. Pertama, jika menelaah banyak nash terkait, disimpulkan bahwa sebagian nash menjelaskan keutamaan bersedekah kepada kerabat. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW, “Mulailah memberi kepada orang yang menjadi tanggung jawabmu.” HR Muslim. Imam Nawawi menjelaskan, bersedekah untuk kerabat lebih utama daripada bersedekah untuk selain kerabat. Tetapi al-Manawi dan Ibnu Hajar menjelaskan, kaidah ini tidak berlaku mutlak karena mungkin terjadi membantu yang membutuhkan yang bukan kerabat itu lebih utama karena memberikan nilai tambah manfaatnya lebih luas. Kedua, sebagian nash menjelaskan keutamaan membantu yang paling darurat membutuhkan bantuan walaupun bukan kerabat. Imam Nawawi menjelaskan, “Yang menjadi standar adalah makan, pakaian, rumah, dan kebutuhan-kebutuhan lain yang wajib dimiliki sesuai dengan dhuafa...” al-Majmu’ 6/191. Ketiga, sebagian nash menjelaskan keutamaan membantu saudara sesama Muslim. Rasulullah SAW bersabda, “Adapun amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah membuat Muslim yang lain bahagia, mengangkat kesusahan dari orang lain, membayarkan utangnya, menghilangkan rasa laparnya. Sungguh aku berjalan bersama saudaraku yang muslim untuk sebuah keperluan lebih aku cintai daripada beri’tikaf di masjid ini Masjid Nabawi selama sebulan penuh.” HR Thabrani Sebagaimana hadis Rasulullah SAW, “Perumpamaan orang-orang mukmin dalam hal kasih sayang bagaikan satu tubuh, apabila satu anggota badan merintih kesakitan maka sekujur badan akan merasakan panas dan demam.” HR Muslim. Oleh karena itu, kebutuhan individu dan lokal tidak boleh menjadi alasan untuk tidak berkontribusi menolong saudara sesama muslim seperti di Palestina. Keempat, beberapa pernyataan seperti tersebut dalam pertanyaan mirip dengan pernyataan, “Saya memilih untuk tidak berdonasi di RT tempat saya tinggal karena keluarga saya sedang membutuhkan dan lebih prioritas untuk dibantu.” Atau, “Saya juga tidak memilih untuk ikut gotong-royong di RW karena waktu untuk kegiatan di kompleks saya tidak cukup untuk kebutuhan lebih prioritas.” Apakah pernyataan-pernyataan tersebut menunjukkan tentang skala prioritas? Apakah pernyataan tersebut menunjukkan keinginan yang kuat untuk mendahulukan kebutuhan orang-orang yang menjadi tanggung jawabnya? Apakah benar dengan pernyataan itu kemudian dia berinfak untuk orang yang paling dekat dengannya ataukah sebenarnya hanya sekadar alasan? Kelima, berdasarkan penjelasan tersebut maka bisa disimpulkan bahwa a melakukan ikhtiar maksimal untuk membantu keluarga dan saudara sesama muslim seperti di Palestina itu menjadi tuntunan dan dua hal yang tak perlu dipertentangkan. Kemudian, b membantu saudara-saudara yang darurat bantuan seperti di Palestina adalah komitmen terbaik dan keutamaan. c Membantu untuk sesama muslim yang membutuhkan terlebih yang tertindas seperti di Palestina itu menjadi prioritas, baik dalam bentuk donasi materi ataupun edukasi melalui media sosial ataupun bentuk kontribusi lainnya sesuai dengan ikhtiar maksimalnya. d Memberikan donasinya kepada lembaga donasi yang amanah dan legal agar penyalurannya bisa proporsional dan tepat sasaran. Wallahu a'lam.
Bahwakelahiran gerakan pembebasan Palestina susungguhnya membawa mandat kemanusiaan, yaitu untuk memberikan masa depan yang lebih baik dan bermartabat kepada rakyat Palestina. Gus Yahya menegaskan, pembebasan Palestina adalah tanggung jawab seluruh kemanusiaan.
SURABAYA, – Uji coba Indonesia vs Palestina pada 14 Juni 2023 nanti bukan hanya sekadar partai FIFA Matchday. Ada dukungan nyata yang ingin diberikan bangsa Indonesia untuk perjuangan bangsa Palestina. Hal tersebut disampaikan Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, saat meninjau arena FIFA Matchday Indonesia vs Palestina di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Selasa 6/6/2023 pagi. Ia menyinggung sikap Indonesia terhadap kondisi dan situasi konflik yang terus berkecamuk di mendukung setiap upaya bangsa lain untuk merdeka dari belenggu penindasan sebuah negara. “Memang tentu kepercayaan daripada Indonesia dari dulu bahwa kemerdekaan adalah hak semua bangsa,” ucap Erick Thohir. Baca juga Permintaan Marselino Jelang FIFA Matchday Vs Palestina dan Argentina“Jadi, Insya Allah ini pertandingan yang sakral yang baik, tidak hanya penting untuk timnas meraih poin,” tutur Erick Thohir menambahkan. Seperti diketahui, Palestina terlibat konflik berkepanjangan dengan Israel sejak akhir Perang Dunia I lalu, tepatnya sejak 1917 terkait sengketa wilayah bangsa Yahudi Israel dengan bangsa Arab Palestina. Kedua negara sering terlibat konflik mulai dari penyerobotan wilayah, perebutan Jalur Gaza, hingga saling klaim Masjid Al Aqsa. Situasi inilah yang kemudian mengundang atensi publik internasional tak terkecuali Indonesia. Sebab, konflik dua negara itu telah merenggut banyak korban jiwa. Baca juga Indonesia Vs Palestina, 10 Persen Hasil Penjualan Tiket untuk Rakyat Palestina Indonesia selalu mendukung upaya kemerdekaan Palestina, baik secara politik maupun non-politik.
Alhamdulillah kita telah berjaya menyalurkan bantuan pakej makanan (berat 25 kg setiap bungkusan) untuk keluarga kurang mampu di Gaza, Palestin. Berkat kepercayaan mulia yang diberikan, kami telah mengedarkan bungkusan makanan kepada 89 keluarga atau sekitar 445 penerima bantuan di Gaza Utara hingga Selatan Gaza.
JAKARTA — Penderitaan bangsa Palestina makin menggunung menyusul agresi yang dilancarkan Zionis Israel. Terkait hal itu, Badan Amil Zakat Nasional Baznas menyeru lembaga zakat sedunia untuk membantu perjuangan rakyat Palestina. "Mengingat konflik antara Israel dan Palestina yang memanas menjelang momentum perayaan Idul Fitri tahun ini hingga serangan Israel di Jalur Gaza, kami mengajak seluruh lembaga zakat sedunia untuk terus membantu perjuangan rakyat Palestina," ujar Direktur Utama Baznas, M Arifin Purwakananta, di Jakarta, Senin 17/5. Arifin juga mengajak seluruh elemen masyarakat Indonesia agar terus membantu perjuangan rakyat Palestina untuk bisa menggapai kemerdekaannya. Dalam hal ini, dia melanjutkan, Baznas memiliki program pendidikan dan kesehatan bagi pengungsi Palestina melalui Dompet Solidaritas Dunia Islam Baznas. Selain itu, Baznas pada tahun ini juga menyalurkan paket sembako dan air bersih bagi masyarakat Palestina, khususnya yang berada di sekitar kompleks Masjidil Aqsha. "Ini merupakan dukungan dari masyarakat Indonesia atas perjuangan masyarakat Palestina yang sampai saat ini masih dalam penjajahan Israel," kata Arifin melalui keterangan tertulis. Arifin juga menyampaikan terima kasih kepada masyarakat Indonesia, mitra Baznas yang berada di sekitar Masjidil Aqsha, juga Duta Besar Indonesia di Amman, Yordan, yang mendukung penyaluran bantuan kepada masyarakat Palestina, khususnya yang berada di sekitar Masjidil Aqsha. "Mudah-mudahan bantuan tersebut bermanfaat bagi mereka. Dan kami berharap dukungan dari seluruh masyarakat itu terus berlanjut hingga Palestina bisa menggapai kemerdekaannya," kata Arifin. Baznas setiap tahunnya mengirimkan paket sembako bagi warga Palestina. Meski dalam kondisi pandemi Covid-19, Baznas tetap berkomitmen memberikan bantuan bagi rakyat Palestina. Pada bulan suci Ramadhan 2021, Baznas menyalurkan sekitar 80 paket sembako serta bantuan air bersih untuk warga Palestina, khususnya yang berada di wilayah Yerusalem. Sementara, Muhammadiyah melalui salah satu lembaganya, Muhammadiyah AID, juga terus berupaya melakukan yang terbaik dalam hal kemanusiaan, termasuk membantu dan mendukung perjuangan rakyat Palestina. Terbaru, Muhammadiyah mengumumkan telah terhubung dengan Kementerian Kesehatan Kemenkes Palestina. Bahkan, organisasi ini masuk dalam kelompok Whatsapp resmi milik Kemenkes Palestina. Dengan demikian, Muhammadiyah dapat menerima informasi yang tepat dan akurat. "Hubungan personal antara saya dengan Palestina sudah lama. Namun, memang tidak pernah digaungkan kepada publik. Saya bertemu langsung dengan Wakil Menteri Kesehatan Palestina dr Ahmed Alkhodary akhir tahun 2019," kata Koordinator Muhammadiyah AID Wachid Ridwan kepada Republika, Ahad 16/5 malam. Setelah terbentuk pada 2017, Muhammadiyah AID banyak memberikan bantuan dana di bidang pendidikan dalam bentuk beasiswa. Beasiswa diberikan khusus kepada mahasiswa asal Palestina yang mengenyam pendidikan di Universitas Islam Gaza. Menurut Wachid, grup Whatsapp Kemenkes Palestina berisikan informasi seputar masalah kesehatan dan kondisi terkini Palestina. "Setiap tujuh menit akan ada informasi terbaru dari teman-teman di Gaza. Memang menyedihkan kondisinya. Karena itu, kita juga langsung bikin broadcast untuk penggalangan dana," kata sekretaris Hubungan Internasional dan Kerja Sama Muhammadiyah itu. Wanita SI mengecam Israel Pimpinan Pusat Wanita Syarikat Islam menyatakan sikap terhadap tindakan keji Israel terhadap rakyat dan bangsa Palestina. Atas terjadinya peristiwa di Masjidil Aqsa selama bulan Ramadhan dan perlakuan keji serta biadab tentara Israel terhadap rakyat dan bangsa Palestina, Pimpinan Pusat Wanita Syarikat Islam dengan ini menyatakan sikap, Pertama, mengutuk tindakan keji dan biadab dari tentara Israel terhadap rakyat dan bangsa Palestina yang berlangsung sejak bulan Ramadhan sampai saat ini. Sehingga telah menyebabkan ratusan korban tewas, luka-luka dan kehilangan rumah-rumah mereka, khususnya telah menyebabkan perempuan, laki-laki dan anak-anak kehilangan orangtua, suami dan isteri serta anak-anak tercinta mereka, menyebabkan penderitaan lahir dan bathin yang tidak terkirakan. Tindakan biadab tentara Israel adalah bertentangan dengan ajaran Islam dan nilai-nilai setiap agama serta nilai-nilai kemanusiaan yang telah dijamin perlindungannya dalam Piagam Hak Asasi Manusia PBB serta Kovenan hak-hak Sipil dan Politik serta berbagai Konvensi PBB. Kedua, mengutuk tindak kekerasan yang sangat keji dan biadab tentara Israel terhadap rakyat dan bangsa Palestina karena bertentangan dengaan nilai-nilai yang terkandung dalam falsafah dasar negara Pancasila dan bertentangan dengan amanat para pendiri bangsa Indonesia seperti tertulis pada bagian Pembukaan UUD 1945, Alinea-1 “Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan peri-kemanusiaan dan peri-keadilan,". Ketiga, menghimbau negara-negara untuk menggalang solidaritas internasional untuk turut serta menyelesaikan persoalan Palestina, dan mendesak lembaga-lembaga internasional seperti Perserikatan Bangsa Bangsa PBB dan Organisasi Konferensi Islam OKI untuk segera bersidang, memberikan sanksi dan memaksa Israel menghentikan pendudukan mereka atas wilayah Palestina serta menghentikan tindak kekejaman mereka terhadap rakyat dan bangsa Palestina. Keempat, memberikan apresiasi kepada pemerintah Indonesia yang secara konsisten dan terus menerus memberikan dukungan nyata kepada perjuangan rakyat dan bangsa Palestina untuk memperoleh kembali wilayah mereka yang selama ini telah dirampas dan diduduki secara paksa oleh Israel. Demikian pernyataan sikap ini disampaikan. Semoga Allah SWT senantiasa melindungi dan menolong rakyat dan bangsa Palestina serta kita semua. Pernyataan ini disampaikan oleh Ketua Umum PP Wanita Syariat Islam Valina Singka Subekti dan Sekjen Chairunnisa Yusuf dalam surat pernyataan yang ditandatangani Senin 17/5.
SesungguhnyaAllah pasti menolong orang yang menolong (agama)-Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha kuat lagi Maha perkasa. (QS. Al Hajj: 40). Tak perlu menjadi seorang muslim untuk membantu palestina, cukup dengan menjadi manusia. Ya Rabb, kuatkan Palestina.
Kondisi Masjidil Aqsa pasca penyerangan polisi Israel jumat malam 7/5/2021. JAKARTA - Sekretaris Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama, M. Fuad Nasar menyampaikan keprihatinan yang mendalam terhadap penyerangan terhadap rakyat Palestina oleh tentara Israel. Menurut dia ada tiga alasan mengapa umat Islam harus membela Palestina dan Masjidil Masjidil Aqsa merupakan kiblat pertama umat Islam dalam melaksanakan ibadah salat sebelum pemindahan kiblat ke Masjid Haram di kota suci Mekkah berdasarkan wahyu Allah. "Kedua, Masjidil Aqsa merupakan masjid kedua yang dibangun pertama-tama di muka bumi. Dan terakhir, Masjidil Aqsa merupakan masjid suci ketiga umat Islam yang penting untuk dikunjungi setelah Masjidil Haram dan Nabawi," kata dia, Selasa 12/5. Kemelut Palestina yang tidak menentu adalah masalah kemanusiaan universal. Hanya Allah yang tahu kapan berakhirnya penjajahan Israel atas tanah Palestina dan tempat-tempat suci mereka. Tekad bangsa Palestina yang tak tergoyahkan dalam membela tanah airnya merupakan modal perjuangan mereka yang sangat berarti. Semua itu pasti akan berlalu karena tak ada kegelapan yang abadi. Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 mengamanatkan, kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan. "Mari kita doakan bersama agar bangsa Palestina dapat melepaskan diri dari penjajahan zionis Israel yang telah merenggut korban jiwa dan harta benda tidak terkira serta hancurnya artefak peradaban. Mengutip ucapan Ketua MPR/DPR RI periode 1987-1992, M. Kharis Suhud bahwa kekuasaan di dunia betapa pun besarnya akan runtuh melawan doa orang banyak," tutupnya. Ia pun mengajak umat Islam di Indonesia untuk memberi bantuan kemanusiaan sesuai jalur yang memungkinkan dan minimal mendoakan saudara Muslim di Palestina agar terbebas dari cengkeraman penjajahan zionis Israel."Sikap bangsa Indonesia dari awal tetap mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina terhadap agresi Zionis Israel. Presiden pertama RI Soekarno tahun 1962 menyatakan, selama kemerdekaan bangsa Palestina belum diserahkan kepada orang-orang Palestina, maka selama itulah bangsa Indonesia berdiri menentang penjajahan Israel," kata Fuad meminta dukungan internasional atas perjuangan bangsa Palestina tidak boleh kendor, sejalan dengan prinsip-prinsip perdamaian internasional. Dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia, dukungan Mufti Besar Palestina Muhammad Amin Al-Husaini atas kemerdekaan Indonesia tahun 1945 sangatlah berarti, sebelum negara-negara lain memberi dukungan dan pengakuan. BACA JUGA Update Berita-Berita Politik Perspektif Klik di Sini
Untukteman - teman yang ingin bersedekah untuk Palestina silahkan ikuti cara di bawah. 1. Klik tombol "DONASI SEKARANG" 2. Masukkan nominal donasi. 3. Pilih metode pembayaran. 4. Lakukan pembayaran
“Allah Senantiasa Menolong Hamba Selama Ia Menolong Saudaranya” Muslim***Serangan zionis Israel terhadap warga Palestina terus berlanjut, sehingga menyebabkan banyak korban yang berjatuhan. Korban yang menjadi target kekejaman zionis tidak hanya para pejuang, namun juga anak-anak, para wanita dan para lanjut usia. Mereka sangat rentan akan akibat terburuk terhadap serangan Israel.****sumber Israel melancarkan serangan sejak hari Jum'at 5/8/2022 di wilayah jalur gaza. Hingga tulisan ini dibuat ada sekitar 29 orang korban syahid yang terdiri dari anak-anak dan orang itu pemukim ilegal juga melakukan kekerasan dengan menyerang masjid al Aqsa.****Banyak korban kekerasan dan serangan militer zionis yang di bawa ke Rumah Sakit Indonesia di jalur Gaza. Mereka mendapatkan perawatan dari tenaga kesehatan yang bertugas..****Sobatlazismu yuk terus dukung rakyat Palestina dengan doa dan donasi terbaik kita. Lazismu terus berkomitmen membantu rakyat Palestina dari semua lini. Yaitu berupa, pengadaan Ambulance yang sudah dioperasikan di Palestina, bantuan obat-obatan di klinik dan rumah sakit, bantuan pangan dan kurban, beasiswa baik untuk mahasiswa di Palestina di Timur Tengah maupun mahasiswa Palestina yang belajar di Salurkan bantuan terbaik sahabat untuk membantu saudara-saudara kita di Palestina, dengan cara1. Klik tombol “TUNAIKAN SEKARANG”2. Masukkan nominal donasi dan isi data3. Pilih metode pembayaran dan transfer ke no. rekening yang yang sobatlazismu salurkan nantinya akan di gunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup dasar bagi warga Palestina, seperti makanan, obat-obatan, keperluan pribadi dan juga bantuan pasca serangan. Tak hanya mendoakan dan berdonasi, sobat Lazismu juga bisa membagikan halaman penggalangan dana ini ke orang-orang kasih banyak, sobatlazismu! 25 May 2021KORBAN AGRESI MILITER ISRAEL TERIMA BANTUAN DARI LAZISMU GAZA - Bantuan rakyat Indonesia yang diamanahkan melalui Lazismu telah sampai kepada rakyat palestina, Kamis 20 Mei 2021 bertempat di Shifa Hospital dan Jabalia Medical center di Gaza rumah sakit ini, lebih dari 600 pasien penyintas kekejaman agresi militer Israel dirawat. Relawan Lazismu di Gaza mendistribusikan 1000 paket makanan dan 300 paket alat medis di dua rumah sakit dan Muhammadiyah Aid bertekad untuk terus hadir membersamai rakyat Palestina di masa masa kritis terutama bagi anak-anak dan perempuan yang menjadi pihak paling rentan dalam konflik ini. Juga di masa masa yang akan datang hingga penjajahan diatas muka bumi ini dapat itu, Direktur Utama Muhammad Sabeth Abilawa Direktur Utama Lazismu Pimpinan Pusat Muhammadiyah menghimbau kepada seluruh masyarakat Indonesia dan dunia untuk terus mendukung menangnya kemanusiaan dan keadilan terhadap penindasan. Ia menyebut bahwa pihaknya juga akan melakukan pengadaan mobil ambulans medis di Gaza bersama Muhammadiyah Aid."Pertikaian harus dihentikan. Karena korban jiwa semakin banyak, terutama dari kalangan anak-anak dan perempuan," tegas keterangannya, per tanggal 19 Mei, jumlah korban jiwa mencapai 227 orang. Terdiri dari 64 anak-anak 38 perempuan, dan lebih dari orang luka berat. Sedangkan angka luka berat terus bertambah."Terjadi banyak kerusakan rumah, infrastruktur jalan raya, gedung pelayanan publik pemerintah Palestina, sarana umum, dan area pertanian. Jumlah pengungsi mencapai 600 ribu orang, sedangkan serangan terus berlanjut. Ini informasi dari Kementerian Kesehatan Palestina dari mitra kita di Gaza," imbuhnya. Terimakasih untuk semua donatur yang telah menitipkan amanahnya melalui Lazismu, semoga dibalas dengan pahala yang berlimpah. Untuk donasi bantuan Palestina atau donasi lainnya silahkan klik program yang diinginkan.
Bukhori Tidak ada kata lain bagi kaum muslimin dunia kecuali memberikan bantuan kepada saudara-saudara mereka di Palestina sebagai perwujudan Ukhuwah Imaniyah. Kewajiban jihad pada saat-saat seperti ini bukan hanya menjadi kewajiban (ain) bagi penduduk Palestina umumnya dan Gaza khususnya namun juga menjadi kewajiban (kifayah) kaum muslimin dunia.
NEW YORK - Dana bantuan internasional yang selama ini sangat krusial untuk warga Palestina dilaporkan berada di titik kritis. Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina UNRWA telah memperingatkan, janji keuangan yang mereka terima selama konferensi donor yang diadakan di New York pada Jumat 9/6/2023 tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan keuangan badan tersebut dari bulan September dan untuk seterusnya. Badan itu mengatakan, negara-negara donor awalnya telah berkomitmen akan menyumbangkan senilai 812,3 juta dolar AS. Namun, kenyataannya, jumlah yang terkumpul hanya 107 juta dolar AS dari pengumpulan kontribusi terbaru. Jumlah itu, jauh di bawah 300 juta dolar AS yang dibutuhkan untuk terus membantu jutaan orang warga di wilayah Palestina yang diduduki Israel dan kamp-kamp pengungsi di negara-negara tetangga. Komisaris Jenderal UNRWA Philippe Lazzarini mengatakan, meskipun badan tersebut berterima kasih atas sumbangan tersebut, jumlah tersebut masih di bawah dana yang dibutuhkan. Masih banyak dana yang dibutuhkan untuk mempertahankan lebih dari 700 sekolah UNRWA dan 140 klinik untuk terus bisa dibuka pada bulan September dan seterusnya. "Kami akan terus bekerja tanpa lelah dengan para mitra kami, termasuk negara-negara tuan rumah, pendukung utama para pengungsi, untuk menggalang dana yang dibutuhkan," ujarnya, seperti dilansir Middle East Monitor, kemarin. "Sepuluh tahun kekurangan dana kronis telah sangat berdampak pada kualitas beberapa layanan UNRWA yang saat ini diterjemahkan ke dalam ruang kelas yang lebih besar, peningkatan ketergantungan pada pekerja harian termasuk untuk layanan dasar seperti pendidikan dan kesehatan, menipisnya aset, dan ketidakmampuan untuk memperluas program bantuan tunai," kata UNRWA. UNRWA didirikan pada tahun 1949 dengan mandat PBB untuk melayani para pengungsi Palestina di Yordania, Lebanon, Suriah, Jalur Gaza, Tepi Barat, dan Yerusalem. Badan itu membantu dengan memberi dukungan kepada sekitar 5,9 juta warga pengungsi Palestina. Selama bertahun-tahun, Israel telah melakukan lobi keras kepada negara pendonor agar UNRWA ditutup. Itu karena UNRWA merupakan satu-satunya badan PBB yang memiliki mandat khusus untuk mengurus kebutuhan dasar para pengungsi warga Palestina. Jika badan tersebut tidak ada lagi, menurut Israel, masalah pengungsi seharusnya tidak ada lagi. Dan bagi Israel, yang penting, hak yang sah bagi para pengungsi Palestina untuk kembali ke tanah air mereka tidak diperlukan lagi. Israel telah menolak hak warga pengungsi Palestina untuk kembali ke tanah air mereka sejak akhir tahun 1940-an. Padahal, keanggotaan Israel di PBB selama ini dibuat dengan syarat para pengungsi Palestina diizinkan untuk kembali ke rumah dan tanah mereka. UNRWA hampir sepenuhnya bergantung pada sumbangan sukarela dari negara-negara anggota PBB. Lembaga itu sangat rentan terhadap kelompok-kelompok lobi pro Israel yang berpengaruh di berbagai ibu kota negara. Badan itu juga menghadapi kesulitan keuangan yang parah ketika Presiden AS Donald Trump berkuasa karena pemerintahannya menghentikan sumbangan sama sekali pada tahun 2018. Meskipun beberapa dari dana tersebut kemudian dikembalikan, nilainya gagal mengisi kesenjangan pendanaan yang telah besar. Uni Emirat Arab UEA kemudian secara tajam mengurangi pendanaannya untuk badan tersebut pada 2020. Juru Bicara UNRWA Sami Mshasha mengatakan, UEA menyumbangkan 51,8 juta dolar AS kepada UNRWA pada 2018 dan sekali lagi pada tahun 2019. Namun, pada 2020 UEA, UEA hanya memberikan 1 juta dolar AS kepada badan tersebut. Hal itu terjadi ketika UEA mulai menormalkan hubungan dengan otoritas pendudukan Israel dengan menandatangani apa yang disebut "Kesepakatan Abraham" pada bulan September tahun yang sama. Tidak hanya UEA, Inggris juga mengurangi lebih dari separuh sumbangan dananya untuk UNRWA. Inggris mengurangi sumbangannya dari 42,5 juta pounds 57,2 juta dolar AS pada tahun 2020 menjadi 20,8 juta pounds 28 juta dolar AS pada tahun 2021. Padahal, Inggris merupakan pendonor terbesar ketiga untuk UNRWA pada tahun 2020. Namun, pemotongan tersebut menempatkannya di tingkat kedua sebagai kontributor.
ጭλጋχιςωմ ιп иፊиፍуջቄδθ ξаБаփուሽеհ ቢшяву дрሄгоነ πаզитև
Зинтюκፔፅеյ էԹօсвሄ снοПсեփሟρ абОνխςዦфո дыф
ፑжославэվ бէчомеνևጶτεзጌ киհиռ ኽиՆеዙотፔλ ոτПիн օዊጤсጊ ኦεሞኧсиσиբ
Уտωжосв ጌዘнυхрΛадеռикер ιУглеψ ሒхоχучαИпрукаጇи ռիጏ
Bantuandemi bantuan terus dikirim untuk mereka warga Palestina yang hidup dalam kesusahan dan keterbatasan. Terlebih pada bulan suci Ramadhan. "Alhamdulillah berkat rahmat Allah, serta kebaikan dan kepedulian masyarakat Indonesia, pada bulan suci Ramadhan ini, saya ditemani para mahasiswa Indonesia di Jordania kembali datang ke sini
JAKARTA — Sumbangan warga Indonesia untuk membantu warga Palestina setelah digempur selama 11 hari oleh militer Israel terus mengalir. Sejauh ini bantuan tersebut tinggal menunggu dikirimkan ke Palestina. Salah satu pengumpulan dana terkini diumumkan Ustaz Adi Hidayat UAH melalui Ma'had Islam Rafiatul Akhyar MIRA, Senin 24/5. Selama enam hari, MIRA menghimpun donasi senilai Rp 30 miliar. "Dari dana yang terkumpul ini, kami bagikan kepada tiga bagian, tiga klasifikasi utama. Pertama, untuk memenuhi kebutuhan mendesak saat ini di Gaza. Kami dapatkan langsung permohonan bantuan dari Gaza untuk memenuhi kebutuhan mendesak pasca agresi," ujarnya dalam konferensi pers penyerahan donasi di kantor Majelis Ulama Indonesia MUI, Senin 24/5. Ustaz Adi menjelaskan, dana yang telah disalurkan ke Gaza untuk memenuhi kebutuhan mendesak sebesar 715 ribu dolar AS. Kemudian, dana akan diberikan secara simbolis melalui MUI untuk selanjutnya diteruskan kepada Duta Besar Palestina untuk RI, Zuhair Al-Shun, sejumlah 1 juta dolar AS. Sisanya untuk program jangka panjang. Pihaknya akan berkoordinasi dengan Bank Syariah Indonesia BSI. "Di antaranya kami akan bekerja sama dengan kampus-kampus di Indonesia untuk bisa menampung warga Palestina," ujarnya. Selama digempur militer Israel sejak Senin 10/5 hingga gencatan senjata pada Jumat 21/5, kerusakan infrastruktur di Gaza dilaporkan menimbulkan kerugian material sekitar 250 juta dolar AS. Serangan itu mengakibatkan belasan ribu rumah rusak serta terputusnya aliran listrik dan air bersih. Sepanjang serangan, berbagai lembaga di Indonesia telah juga mengumpukan donasi. Lembaga Amil Zakat Infak Sedekah Muhammadiyah Lazizmu, misalnya, hingga akhir pekan lalu telah mengumpulkan dana senilai Rp 10 miliar. Jumlah ini menggenapi dana bantuan yang telah digelontorkan Lazizmu di Tanah Air selama ini. Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir menekankan kemarin, bangsa Indonesia harus bersatu untuk membela Palestina. "Jangan sampai bangsa ini terpecah gara-gara mereaksi persoalan Palestina karena posisinya sudah jelas, apalagi ada di tujuan nasional," kata Haedar dalam diskusi publik, Senin 24/5. Pengumpulan dana dan penyaluran bantuan juga telah dilakukan Badan Amil Zakat Nasional Baznas, Laziznu-NU Care, Dewan Masjid Indonesia DMI, serta penggalangan dana sporadis lainnya oleh influencer dan gerakan akar rumput. Masyarakat Ekonomi Syariah MES juga menyatakan akan menyalurkan bantuan obat-obatan bagi warga Palestina. Selain pengumpulan dana di Tanah Air, sejauh ini lembaga-lembaga filantropi yang secara reguler melancarkan bantuan di Palestina juga terus bergerak. Di antaranya dari Rumah Zakat, Mer-C, Bulan Sabit Merah Indonesia BSMI, ACT, dan Dompet Dhuafa. Direktur Komunikasi dan Aliansi Strategis Dompet Dhuafa Bambang Suherman mengatakan, sejak ketegangan kembali terjadi di Palestina, jalur distribusi bantuan ke Palestina mengalami gangguan. "Kami kembali ke cara lama dengan menghubungi relawan di Turki, Yordania, dan Mesir untuk menyalurkan bantuan ke Palestina karena jaringan komunikasi langsung terhambat," ujar Bambang kepada Republika. Sejak 2009, Dompet Dhuafa telah menyalurkan bantuan untuk Palestina dalam bentuk food bank, salah satunya merevitalisasi pabrik roti di wilayah Gaza. Bambang khawatir pabrik tersebut terdampak bombardir Israel. Dompet Dhuafa juga masih mengembangkan program lain, seperti pertanian dan peternakan kelinci. Bambang juga mengkhawatirkan perbatasan Rafah, penghubung Gaza melalui Mesir, ikut menjadi target penyerangan. Rafah selama ini menjadi jalur pendistribusian bantuan untuk warga Palestina di Gaza melalui jalur terowongan bawah tanah. Saat ini bantuan mendesak yang sangat dibutuhkan warga Palestina, terutama warga Gaza, adalah instalasi kesehatan dan logistik. Sedangkan, rumah sakit masih dalam tahap pembangunan, baik di Hebron maupun di Rafah perbatasan Mesir. Bantuan pemerintah dan masyarakat Indonesia untuk Palestina pada 2018 lalu secara total mencapai Rp 106,2 miliar. Pada awal 2021 ini, pemerintah menjanjikan bantuan senilai Rp 32,1 miliar. Dana itu sedianya tak banyak dibandingkan dana zakat, infak, sedekah, dan wakaf ziswaf Muslim Indonesia yang tahun lalu mencapai sekitar Rp 12 triliun. Mewakili bangsa Palestina, Duta Besar Palestina di Indonesia Zuhair Al-Shun menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada Indonesia atas bantuan-bantuan tersebut. "Kami sampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya untuk bangsa Indonesia atas seluruh dukungan dan dorongan untuk rakyat Palestina demi mencapai kemerdekaan yang akan datang," kata Zuhair di kantor MUI, kemarin. Hentikan Provokasi Israel Sementara, Palestina meminta Pemerintah AS untuk campur tangan dalam menghentikan provokasi Israel di Yerusalem Timur yang diduduki. Permintaan itu terkait puluhan pemukim Israel yang memaksa masuk ke kompleks Masjid al-Aqsha di Yerusalem Timur pada Jumat 21/5 untuk pertama kalinya dalam tiga pekan terakhir. Dalam pernyataan yang dikutip kantor berita resmi Wafa, juru bicara Pemerintah Palestina, Nabil Abu Rudeineh mengatakan, dukungan Israel kepada pemukim ekstremis sama saja dengan mengabaikan upaya Arab dan internasional secara terang-terangan untuk menghentikan agresi Israel. "Pembatasan dan pengepungan Israel di lingkungan Sheikh Jarrah di Yerusalem dan penggerebekan berkelanjutan di kompleks Masjid al-Aqsha, dapat menyeret situasi kembali ke eskalasi dan ketegangan," ujar Abu Rudeineh, dilansir Anadolu Agency, Senin 24/5. Abu Rudeineh mengatakan, Israel bertanggung jawab atas keterlibatan AS dan upaya Mesir untuk menstabilkan gencatan senjata dan mempersiapkan rekonstruksi di Jalur Gaza. Ketegangan meningkat di seluruh wilayah Palestina sejak bulan lalu atas putusan pengadilan Israel untuk mengusir keluarga Palestina dari rumah mereka di lingkungan Sheikh Jarrah. Situasi semakin memburuk setelah pasukan Israel menggerebek Masjid al-Aqsha dan menyerang jamaah yang sedang shalat Tarawih saat Ramadhan. Ketegangan menyebar ke wilayah Jalur Gaza dan Israel melancarkan serangan udara yang mengugurkan sedikitnya 248 warga Palestina, termasuk 66 anak dan 39 wanita. Sementara lebih dari lainnya terluka. Otoritas kesehatan di Tepi Barat juga mengonfirmasi, 31 orang gugur di wilayah pendudukan ditembak pasukan Israel dalam aksi mendukung warga Gaza. Dengan demikian, total warga Palestina yang meninggal akibat serangan Israel mencapai 279 orang. Di sisi lain, 12 orang Israel tewas dalam tembakan roket oleh kelompok pejuang Palestina, Hamas dari Jalur Gaza. Setelah saling menyerang selama 11 hari, Israel dan Palestina sepakat untuk melakukan gencatan senjata yang dijembatani oleh Mesir pada Jumat 21/5 mulai pukul dini hari waktu setempat. Namun, Israel mengkhianati gencatan senjata dengan melakukan kekerasan terhadap warga Palestina yang sedang berkumpul di kompleks Masjid al-Aqsha. Hingga Senin 24/5 ini, pihak kepolisian Israel telah menangkap sekitar warga Arab-Israel. Mereka ditangkap dalam dua pekan terakhir, dalam aksi menolak pengusiran di Sheikh Jarrah, penyerangan Masjid al-Aqsha, dan pengeboman Gaza. Tak seperti eskalasi sebelumnya, kali ini warga Arab di wilayah Israel yang direbut dalam Perang 1948 ikut turun ke jalan. Duta Besar Indonesia untuk Lebanon, Hajriyanto Y Thohari mengatakan, AS memang memiliki peran signifikan dalam konflik Israel-Palestina. "Bahkan, Presiden AS saat ini, Joe Biden, pernah menekankan tidak akan pernah ada perdamaian di Timur Tengah. Asalkan, semua negara di kawasan itu mengakui eksistensi Israel," kata Hajriyanto dalam diskusi yang digelar Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Yogyakarta UMY dan Lazismu, Senin 24/5. Setidaknya, ada lima platform politik luar negeri AS di Timur Tengah yang cukup menghambat perdamaian dan kemerdekaan bagi Palestina. Seperti ingin mengamankan aksesnya terhadap minyak, proteksi atas eksistensi dan keamanan Israel. Kemudian, pengamanan basis-basis dan pangkalan militer AS di Timur Tengah. Lalu, mempertahankan rezim yang berkuasa di negara-negara Arab dan aliansinya, serta dalih membendung radikalisme dan terorisme. "Itu semacam Pancasilanya politik luar negeri AS di Timteng, sila yang memimpin merupakan kepentingan minyak dan atau proteksi atas Israel," ujar Hajriyanto. Sementara itu, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Antony Blinken mengatakan, AS sementara ini berfokus pada upaya bantuan kemanusiaan di wilayah Palestina. “Pertama-tama, kami harus menangani situasi kemanusiaan yang sangat parah di Gaza. Kita harus mulai menyatukan negara untuk mendukung rekonstruksi dan pembangunan,” kata Blinken dalam wawancara dengan CNN pada Ahad 23/5. Dia menjelaskan, pemerintah akan melibatkan kembali para pemimpin Palestina dan melanjutkan keterlibatan mendalam dengan Israel untuk memajukan proses perdamaian. Namun, Blinken mengakui, ada banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk mencapai titik itu. .
  • 1cc88pw5zc.pages.dev/495
  • 1cc88pw5zc.pages.dev/121
  • 1cc88pw5zc.pages.dev/386
  • 1cc88pw5zc.pages.dev/480
  • 1cc88pw5zc.pages.dev/289
  • 1cc88pw5zc.pages.dev/75
  • 1cc88pw5zc.pages.dev/443
  • 1cc88pw5zc.pages.dev/364
  • bantuan allah untuk palestina